Senin, 02 Juli 2012

Askep Amputasi


Pendahuluan

Keperawatan sebagai salah satu profesi, memiliki peran spesifik dalam kegiatan pencapaian kesehatan individu secara optimal, yaitu memiliki tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan dasar manuisa yang terganggu sebagai akibat perubahan status/derajad kesehatan, baik pada individu maupun pada masyarakat umum. Perawat memiliki peran praktis untuk memberikan bantuan kepada klien menemukan masalah, memilih dan melakukan tindakan baik secara mandiri maupun dengan bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu    ( Kozier; 1991 ).
Klien yang mendapatkan tindakan amputasi organ tubuhnya, merupakan salah satu bentuk masalah yang tersendiri yang juga menjadi objek penyelenggaraan asuhan keperawatan. Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi klien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang dihadapi oleh klien yang mengalami amputasi tidak hanya pada upaya memnuhi kebutuhan fisik semata, tetapi lebih dari itu, perawat berusaha untuk mempertahankan integritas diri klien secara utuh, sehingga tidak menibulkan komplikasi fisik selama kegiatan intraoperatif, tidak mengakibatkan gangguan mental, klien dapat menerima dirinya secara utuh dan diterima dalam masyarakat, yang akhirnya klien mampu mencapai kesehatan yang optimal dalam pengertian klien produktif bagi diri, keluarga dan masyarakat.
Dalam prakteknya, perawat tentu saja tidak dapat terpisah dengan tim kesehatan lainnya yang memberikan kontribusi yang berbeda untuk mencapai keadaan sehat optimal pada klien. Sehingga perlu bagi perawat untuk memahami tanggungjawabnya secara pebuh dalam penanganan klien yang mendapatkan tindakan amputasi sekaligus memahami tugas dan peran dari anggota kesehatan lain untuk melakukan kegiatan kerjasama dalam menciptakan kesehatan optimal klien yang diamputasi.

Pengertian Amputasi

Amputasi berasal dari kata “amputare” yang kurang lebih diartikan “pancung”.
Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi.
Kegiatan amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh seperti sistem integumen, sistem persyarafan, sistem muskuloskeletal dan sisten cardiovaskuler. Labih lanjut ia dapat menimbulkan madsalah psikologis bagi klien atau keluarga berupa penurunan citra diri dan penurunan produktifitas.