IUD
adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
Kelenjar Endokrin | Hormon | Sel Sasaran | Fungsi |
Hipotalamus | Hormon yang melepaskan dan menghambat (TRH, CRH, GnRH, GHRH, GHH, PRH, PH) | Hipofisis anterior | Mengontrol pengeluaran hormone-hormon hipofisis anterior |
Hipofisis posterior | Vasopressin (hormone anti diuretic) | Tubulus ginjal. Arteriol. | Meningkatkan absorpsi H2O. Menimbulkan vasokontriksi. |
Oksitosin | Uterus dan kelenjar mamaria (payudara) | Meningkatkan kontraktilitas. Menyebabkan pengeluaran ASI | |
Hipofisis anterior | Tiroid stimulating hormone (TSH) | Self folikel tiroid | Merangsang sekresi T3 da T4 |
Hormon adrenokortikotropik (ACTH) | Zona fasikula dan zona retikularis. Korteks adrenal | Merangsang sekresi kortisol | |
Hormone pertumbuhan (GH) | Tulang: Jaringan lunak | Esensial tapi bukan satu-satunya, penyebab pertumbuhan merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan lunak: pengaruh metabolic mencakup anabolisme protein, lemak, dan konservasi glukosa. | |
Hati | Merangsang sekresi somatosin | ||
Folikel stimulating hormone (FSH) | Wanita: folikel ovarium | Mendorong pertumbuhan dan perkembangan folikel. Merangsang sekresi estrogen. | |
Pria: tubulus semi verosa di testis | Merangsang produksi sperma | ||
Luteinizing hormone (LH). Interstisial sel stimulating (ICSH). | Wanita: folikel ovarium dan korpus luteum. | Merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi estrogen dan progesterone. | |
Pria: sel intestisium Leydig di testis | Merangsang sekresi testoteron | ||
Prolaktin. | Wanita: kelenjar mamaria untuk merangsang sekresi susu. | Mendorong perkembangan payudara. | |
Pria. | Tidak jelas. | ||
Sel folikel kelenjar tiroid | Teraiodotironin T4 (tiroksin). Triiodotironin T3. | Sebagian besar sel. | Meningkatkan laju metabolisme: esensial untuk pertumbuhan normal dan perkembangan saraf. |
Sel C kelenjar tiroid. | Kalsitonin. | Tulang. | Menurunkan konsentrasi kalsium. |
Korteks adrenal zona glumerulosa | Aldosteron (mineralokortikoid) | Tubulus ginjal. | Meningkatkan reabsorpsi Na+ dan sekresi K+ |
Zona fasikulata dan zona retikularis. | Kortisol (glukokortikoid) | Sebagian besar sel | Meningkatkan glukosa darah dengan mengorbankan simpanan protein dan lemak. Berperan dalam adaptasi terhadap stress. |
Androgen (dehidro- epiandrosteron) | Wanita: tulang dan otak | Berperan dalam lonjakan pertumbuhan masa puertas dan dorongan seks pada wanita | |
Medulla adrenal | Epinifrin dan norepinifrin | Resptor simpatis di seluruh tubuh | Memperkuat sistem saraf simpatis: berperan dalam adapatasi terhadap stress dan pengaturan tekanan darah |
Pancreas endokrin (pulau Langerhans) | Insulin (sel beta) | Sebagian besar sel | Mendorong penyrapan, penggunaanm dan penyimpanan nutrient oleh sel |
Glucagon (sel apha) | Sebagian besar sel | Penting untuk mempertahankan kadar nutrient dalam darah selama fase pasca absorptif | |
Somastotatin (sel D) | Sistem pencernaan. Sel pulau pancreas | Menghambat pencernaan dan penyerapan nutrient. Menghambat sekresi semua hormone pankreas. | |
Kelenjar paratiroid | Hormone paratiroid (HPT) | Meningkatkan konsentrasi kalsium plasma: menurunkan fosfat dalam plasma: merangsang pengaktifan vit D | |
Gonad: wanita di ovarium | Estrogen (estradiol) | Organ seks wanita: tubuh secara keseluruhan | Mendorong perkembangan folikel: berperan dalam perkembangan karakteristik seks sekunder: merangsang pertumbuhan uterus dan payudara |
Tulang. | Meningkatkan lonjakan pertumbuhan masa pubertas dan merangsang penutupan lempeng epifisis. | ||
Progesteron | Uterus | Mempersiapkan rahim untuk kehamilan | |
Pria (testis) | Testoteron | Organ seks pria: tubuh secara keseluruhan | Merangsang produksi sperma: bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik seks sekunder: meningkatkan dorongan seksual |
Tulang | Meningkatkan lonjakan pertumbuhan masa pubertas dan merangsang penutupan lempeng epifisis. | ||
Testis dan ovarium | Inhibisi | Hipofisis anterior | Menghambat sekresi folikel stimulating hormone (FSH) |
Kelenjar pineal | Melatonin | Hipofisis anterior (organ reproduksi) | Diyakini menghambat gonadotropin melalui masa pubertas, mungkin disebabkan oleh penurunan sekresi melatonin |
Plasenta | Estrogen (estradiol) dan progesterone | Organ seks wanita | Membantu mempertahankan kehamilan dan mempersiapkan payudara untuk menyusui |
Gonadotropin kronik | Korpus luteum ovarium | Mempertahankan korpus luteum kehamilan | |
Ginjal | Rennin (angiotensin) | Zona glumerulosa korteks adrenal (dipengaruhi oleh angiotensin) yang diaktifkan oleh renin | Merangsang sekresi aldosteron |
Eriropoieten | Sumsum tulang | Merangsang produksi eritrosit | |
Lambung | Gastrin | Kelenjar eksokrin dan otot polos | Merangsang produksi eritrosit |
Doudenum | Sekretin, kolesitokinin, gastric inhibitori peptide | Saluran pencernaan, pankreas, hati, dan kandung empedu | Memudahkan pencernaan dan penyerapan |
Hati | Vitamin D | Usus halus | Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dari makanan |
Timus | Timosin | Limfosit T | Meningkatkan proliferasi dan fungsi limfosit T |
Jantung | Peptide nutriuretik atrium | Tubulus ginjal | Menghambat resorpsi Na+ |